10 Tanaman Fitoremediasi yang Mampu Membersihkan Pencemaran Lingkungan dan Fungsinya

Eiji

Hello, Sobat Bertanam.com! Tanaman tidak hanya indah untuk dilihat, tetapi juga memiliki peran penting dalam membersihkan lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 tanaman fitoremediasi yang dapat membantu membersihkan tanah dan air. Tanaman-tanaman ini memiliki kemampuan unik untuk menghilangkan polutan dan merestorasi kualitas lingkungan sekitarnya. Mari kita simak lebih lanjut!

1. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)

Eceng gondok adalah tanaman air yang tumbuh subur di permukaan air. Tanaman ini memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat seperti merkuri, kadmium, dan timbal dari air. Hal ini membuatnya sangat efektif dalam fitoremediasi di perairan tercemar. Selain itu, eceng gondok juga dapat menyediakan habitat untuk kehidupan akuatik lainnya.

Beberapa informasi penting tentang eceng gondok meliputi:

  1. Asal Usul: Eceng gondok berasal dari Amerika Selatan, tetapi sekarang telah menyebar ke berbagai wilayah di seluruh dunia karena pengenalan sebagai tanaman hias atau sebagai alat pembersih air.
  2. Ekologi: Meskipun tumbuhan ini memiliki penampilan yang cantik, eceng gondok dapat menjadi masalah ekologis di beberapa wilayah. Mereka tumbuh dengan cepat dan bisa menutupi permukaan air, menghambat sirkulasi air, mengurangi oksigen di dalam air, dan merusak ekosistem air yang ada.
  3. Penggunaan Manfaat: Meskipun eceng gondok dapat menjadi gulma air yang merusak, beberapa orang telah mencoba memanfaatkannya. Beberapa kegunaan yang diusulkan meliputi penggunaannya dalam pengolahan limbah air dan kompos, serta sebagai bahan baku biofuel. Namun, pengendalian populasi eceng gondok tetap menjadi tantangan.
  4. Kendala: Pemberantasan eceng gondok bisa sulit karena pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya untuk tumbuh dari potongan-potongan kecil. Banyak upaya telah dilakukan untuk mengendalikan populasi eceng gondok, seperti penggunaan herbisida dan upaya mekanis seperti pengambilan manual.
  5. Potensi Kesehatan: Beberapa penelitian awal telah menunjukkan bahwa ekstrak eceng gondok mungkin memiliki potensi untuk pengobatan berbagai penyakit, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum manfaat kesehatan ini dapat dikonfirmasi.
Baca Juga :  50 Alamat Toko Tanaman Hias di Kabupaten Morowali

2. Tumbuhan Kangkung (Ipomoea aquatica)

Kangkung adalah tanaman yang sering digunakan dalam hidangan kuliner, tetapi juga memiliki kemampuan fitoremediasi yang signifikan. Kangkung mampu menyerap logam berat dan pestisida dari air, sehingga membantu membersihkan air dan meningkatkan kualitas air untuk organisme lainnya.

Berikut adalah beberapa informasi umum mengenai tanaman kangkung:

  1. Deskripsi Fisik:
    • Kangkung adalah tanaman merambat yang memiliki batang lunak dan daun hijau gelap.
    • Daun kangkung biasanya berbentuk jantung atau bulat dan bergerigi.
    • Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang sekitar 30 hingga 50 sentimeter.
  2. Habitat:
    • Kangkung tumbuh baik di daerah berair, seperti rawa, sungai, atau sawah.
    • Kondisi air yang tergenang dan sinar matahari yang cukup diperlukan untuk pertumbuhannya.
  3. Varietas:
    • Terdapat beberapa variasi kangkung, seperti kangkung darat (Ipomoea reptans) dan kangkung air (Ipomoea aquatica). Kangkung air lebih umum digunakan dalam masakan.
  4. Kegunaan:
    • Kangkung adalah sayuran yang kaya akan nutrisi. Ia mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin K, zat besi, kalsium, dan serat.
    • Biasanya digunakan dalam berbagai hidangan, terutama di masakan Asia seperti tumis kangkung, sup, atau bubur.
    • Kangkung juga sering digunakan dalam masakan Indonesia, Malaysia, Thailand, dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
  5. Budidaya:
    • Kangkung dapat ditanam dari biji atau dengan memotong dan menanam stek.
    • Biasanya ditanam di dekat sumber air, dan butuh cukup air untuk pertumbuhannya.
    • Kangkung dapat ditanam sepanjang tahun, asalkan kondisi iklim sesuai.
  6. Kesehatan:
    • Kangkung dianggap baik untuk kesehatan karena kandungan nutrisinya.
    • Ia juga dianggap memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
    • Kangkung baik untuk pencernaan karena mengandung serat yang tinggi.

3. Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)

Lidah mertua, atau snake plant, adalah tanaman hias yang populer. Namun, tanaman ini juga dapat menghilangkan berbagai senyawa toksik seperti formaldehida dan benzene dari udara di dalam ruangan. Dengan memiliki lidah mertua di rumah, Anda dapat memperbaiki kualitas udara dalam ruangan.

Baca Juga :  Tips Menanam Bunga Baby Breath yang Wajib Anda Terapkan

Lidah Mertua dikenal dengan beberapa ciri khas berikut:

  1. Bentuk Daun: Daun-daunnya berbentuk panjang dan tegak, seperti pedang, dengan ujung meruncing. Warna daunnya bisa beragam, tetapi biasanya hijau tua dengan pola strip horizontal kuning atau putih, menjadikannya tampak cantik dan menarik.
  2. Ketahanan: Tanaman ini tahan terhadap berbagai kondisi tumbuh dan tidak memerlukan banyak perawatan. Ini adalah alasan mengapa banyak orang menyukai Lidah Mertua sebagai tanaman hias dalam ruangan.
  3. Kemampuan Penyaring Udara: Lidah Mertua dapat membantu membersihkan udara dengan menyerap senyawa-senyawa berbahaya seperti formaldehida dan benzena. Oleh karena itu, tanaman ini sering direkomendasikan untuk ditempatkan di dalam ruangan di mana kualitas udara menjadi masalah.
  4. Toleran Terhadap Cahaya Rendah: Lidah Mertua dapat bertahan dalam kondisi cahaya rendah, sehingga cocok untuk ruangan yang tidak mendapatkan sinar matahari langsung.
  5. Perawatan yang Mudah: Tanaman ini hanya memerlukan sedikit perawatan. Cukup sediakan pencahayaan yang cukup (meskipun tidak perlu sinar matahari langsung), dan biarkan tanahnya mengering antara penyiraman. Selain itu, hindari terlalu sering menyiram agar akar tidak membusuk.
  6. Pertumbuhan Lambat: Lidah Mertua tumbuh dengan lambat, jadi Anda tidak perlu khawatir tentang tanaman ini tumbuh terlalu besar terlalu cepat.
  7. Toksisitas: Seperti banyak tanaman hias, Lidah Mertua bisa toksik jika dimakan. Oleh karena itu, pastikan untuk menjaga tanaman ini di luar jangkauan hewan peliharaan dan anak-anak.

4. Bambu (Bambusa spp.)

Bambu adalah tanaman yang tumbuh cepat dan memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dari tanah. Tanaman ini sangat bermanfaat dalam mengatasi tanah tercemar dan merestorasi kesuburan tanah. Selain itu, bambu juga berperan dalam mengurangi erosi tanah.

5. Tanaman Alismatales (Ordo Alismatales)

Ordo Alismatales termasuk tanaman air seperti eceng gondok, alismatales, dan sagittaria. Tanaman-tanaman ini dapat membantu membersihkan air dari nutrisi berlebih, seperti nitrogen dan fosfor, yang dapat menyebabkan masalah ekologi di ekosistem air.

Baca Juga :  Tanaman Hias dalam Rumah: 21 Pilihan Tanaman Indoor yang Bermanfaat untuk Lingkungan

6. Kenikir (Chrysopogon zizanioides)

Kenikir, juga dikenal sebagai vetiver, adalah tanaman rumput yang memiliki akar yang kuat dan dalam. Tanaman ini efektif dalam menahan erosi tanah dan menghilangkan logam berat dari tanah. Kenikir sering digunakan dalam praktek fitoremediasi di lahan tercemar.

7. Lavender (Lavandula spp.)

Lavender adalah tanaman yang dikenal karena aromanya yang harum. Selain itu, tanaman ini juga memiliki kemampuan untuk menghilangkan logam berat dari tanah. Lavender dapat membantu membersihkan tanah tercemar dan merestorasi kualitas tanah.

8. Sawi (Brassica spp.)

Sawi, seperti brokoli dan kubis, termasuk dalam keluarga Brassica. Tanaman-tanaman ini memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat seperti kadmium dan timbal dari tanah. Ini membuatnya bermanfaat dalam fitoremediasi di lahan tercemar.

9. Willow (Salix spp.)

Willow adalah pohon yang tumbuh cepat dan memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dari tanah. Akar willow mampu menembus lapisan tanah yang dalam, sehingga efektif dalam menghilangkan polutan dari lingkungan.

10. Lemongrass (Cymbopogon citratus)

Lemongrass adalah tanaman herbal yang digunakan dalam masakan dan minuman. Selain itu, tanaman ini juga memiliki kemampuan untuk menghilangkan logam berat dari tanah. Lemongrass dapat membantu membersihkan tanah tercemar dan merestorasi kualitas tanah.

Tanaman fitoremediasi adalah alat alami yang efektif dalam membersihkan lingkungan dari polutan. Dengan memanfaatkan kekuatan tanaman-tanaman ini, kita dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Jadi, jika Anda ingin membuat lingkungan yang lebih bersih dan sehat, pertimbangkan untuk menanam salah satu dari tanaman-tanaman ini di sekitar Anda. Terima kasih telah membaca, Sobat Bertanam.com! Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Tags